Sabtu, 28 Februari 2015

Afiq Rakhmat Alwi

Makalah Kewirausahaan Keberhasilan Inovasi Kacang Garuda





Kreativitas dari Hak Kekayaan Intelektual dapat kita kenal dengan sebutan Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri, dimana :
1.      Hak Cipta adalah hak istimewa guna melindungi pencipta dan keorisinilan ciptaanya. Hak cipta adalah hak sah yang biasanya di berikan kepada penulis, komposer, kreator peranti lunak, artis, dan penerbit untuk memublikasikan dan menjual karya mereka. Misalnya, karya tulis, lagu, drama, peranti lunak komputer, film, novel, hak untuk memproduksi, memperbaiki, mendistribusikan, atau menjual dengan masa perlindungan seumur hidup ditambah 50 tahun.

2.      Hak Kekayaan Industri terdiri atas paten, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, merek dan rahasia dagang :
a.      Paten (patent) merupakan hak yang diberikan oleh pemerintah kepada penemu suatu produk atau proses memabrikasi, mengeksploitasi, menggunakan, dan menjual penemuan atau proses tersebut. Paten adalah pengakuan dari lembaga yang berwenang atas penemuan produk dan penemu di beri kewenagan untuk membuat, menggunakan, dan menjual penemuannya selama paten tersebut dimaksudkan untuk mendorong kreativitas dan inovasi para penemu, misalnya penemu dalam bidang teknologi masa perlindungan maksimal 20 tahun sejak filing date.
b.      Desain industri (industrial design) merupakan hak yang di berikan oleh pemerintah atas karya pada estetika produk, misalnya bentuk, konfigurasi, dan komposisi garis atau warna, dengan masa perlindungan 10 tahun sejak filing date.
c.       Desain tata letak sirkuit terpadu (circuit lay-out) merupakan hak kekayaan industry yang di berikan pemerintah karena pembuatan fungsi elektronik yang terdiri atas komponen-komponen elektronika yang saling berkaitan, dengan masa perlindungan 10 tahun.
d.      Merek dagang (trademark) dan nama dagang adalah istilah khusus dalam pedagang atau pabrikan dan biasanya terdaftar secara resmi, yang merupakan tanda (gambar, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dan kombinasi dari unsur tersebut) untuk membedakan produk satu dengan yang lainnya. Hak ini di berikan dengan masa perlindungan maksimal selama 10 tahun.
e.      Rahasia dagang (trade secret) merupakan informasi tentang bisnis yang di rahasiakan atau informasi yang tidak diketahui oleh umum dalam bidang teknologi dan atau bisnis yang masa perlindungannya tergantung sepanjang rahasia tersebut terjaga.

Untuk mendapatkan hak paten (Suryana, 2006), alat atau barang yang di ciptakan harus betul-betul baru (bukan produk perbaikan). Suatu alat tidak dapat diberikan hak paten apa bila alat tersebut telah di publikasikan sebelum mengajukan hak paten.
            Hak patenhanya diberikan kepada penemu yang sebenarnya bukan kepada seseorang yang menemukan penemuan orang lain. Penemuan yang telah diberikan hak paten tidak boleh diduplikasi dan dijual oleh siapa pun tanpa izin (lisensi) dari penemunya.

            Terdapat beberapa langkah untuk mendapatkan hak paten, yaitu:
Langkah 1: Tetapkan bahwa yang ditemukan benar-benar baru
Untuk menetapkan bahwa sesuatu yang ditemukan benar-benar baru, penemu harus menganalisa dan menguji produk tersebut menggunakan kriteria sebagai berikut:
a.      Apakah produk ini telah digunakan oleh orang lain sebelum penemuan ini di ajukan untuk mendapatkan hak paten?
b.      Apakah telah diberikan paten sebelumya temuan produk ini diajukan?
c.       Apakah telah digunakan, dipublikasikan, dan dijual sebelum diberikan tanggal hak paten?
Bila ketiga kriteria tersebut telah di lakukan sebelum di berikan hak paten, maka penemuan produk tersebut akan kehilangan hak untuk memperoleh paten.

Langkah 2: Dokumentasikan produk yang ditemukan tersebut
Untuk melindungi hak paten dari klaim seseorang, penemu harus memverivikasi ide-ide penemuan sebelum alat tersebut ditemukan, misalnya tanggal ide tersebut tersirat, penjelasan produk di gunakan, dan gambarnya.
Langkah 3: Telusuri paten-paten yang telah ada
Hal ini di lakukan untuk memverivikasi apakah sesuatu yang baru kita temukan itu telah ada atau memiliki kesamaan. Perlu diperiksa apakah alat yang di temukan itu memilikikesamaan dan telah memiliki hak paten atau belum.
Langkah 4: Pelajari hasil telusuran
Penemu harus mempelajari hasil telusuran sebelum memutuskan  mengajukan lamaran hak paten. Jika paten yang telah ada betul-betul seperti paten yang akan di usulkan, maka pihak yang berwenang tidak akan menjamin hak paten bagi penemuan baru tersebut. Akan tetapi meskipun alat yang kita temukan itu memiliki fungsi sama dengan alat yang telah ada hak patennya namun terbukti memiliki perbedaan dalam cara-cara dan proses kerjanya, maka paten tetap dapat diberikan.
Langkah 5: Mengajukan lamaran paten yang berisi:
a.      Pernyataan yang membuat penemuan itu benar-benar asli.
b.      Deskripsikan atau gambaran penemuan disebut spesifikasi dan batas penemuan disebut klaim, yang mengidentifikasi sifat-sifat penemuan baru tersebut.
c.       Gambaran penemuan.




KEBERHASILAN INOVASI KACANG GARUDA

Grup garuda food berawal dari sebuah perusahaan keluarga yang bergerak dalam bisnis kacang garing. Perusahaan ini didirikan di Pati, Jawa Tengah, oleh almarhum Darmo Putro yangmemulai usahanya sebagai  produsen tepung tapioka. Sejak tahun 1987, perusahaan mulai serius berkonsentrasi di bisnis kacang garing dengan meluncurkan merek Kacang Garing Garuda, yang belakangan ini sangat popular di masyarakat dengan sebutan ringkas. Kacang Garuda. Cikal bakal Garudafood adalah PT Tudung, perusahaan yagn bergerak di bisnis tepung dan berdiri pada tahun 1958 di Pati, Jawa Tengah.

            Untuk menjamin Kacang Garuda dapat di nikmati oleh konsumen di seluruh pelosok negeri dan tersedia dalam jumlah yang cukup, jaringan distribusi Garudafood terus diperkukuh dengan mendirikan PT Sinar Niaga Sejahtera pada tahun 1994. Seiring berjalannya waktu, perusahaan yangtadinya berfungsi sebagai perusahaan pendukung ini akhirnya dapat menjadi profit center tersendiri bagi kelompok usahanya.

            Seiring kemajuan demi kemajuan yang dicapai produk kacang garingnya, perusahan terus melakukan inovasi dengan melakukan upaya diverivikasi produk dan penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern. Pada tahun 1995, melalui PT Garuda Putra Putri Bangsa Jaya, perusahaan mendirikan pabrik kacang lapis yang meliputi: kacang atom, kacang telor, dan kacang madu. Ekspansi ke beragaman produk kacang ini ternyatamendapat sambutan hangat dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas produk kacang  lapis ini mampu melampaui prestasi yang dicapai oleh produk kacang garing.

Kacang Garuda kini muncul sebagai sebuah merek yang identic dengan produk kacang inovatif. Hal ini di buktikan dengan aneka ragam produk makanan ringan (snack) berbahan baku kacang dalam beragam rasa seperti  Kacangkulit Rasa Bawang dan Kacang Kulit Rasa Keju.

Garudafood juga merambah bisnis makanan ringan berbahan kedelai dengan di luncurkannya  produk inovatif Snack Kedele, Kedele Spicy, dan Kedele Rasa.[sumber]
 


Pendekatan Inovatif
               Target yang du usung dalam visi Garudafood hingga tahun 2008 adalah menjadi perusahaan makanan dan minuman terbaik dalam aspek keuntungan, pendapatan, dan kepuasan pelanggan. Mengacu pada konsep balanced scorecard  untuk mencapai persepektif keuangan (sustainable enterpraise), Garudafood di tuntut untuk selalu dapat memberikan nilai tambah kepada pelanggannya (perspective costumer).
            Upaya tersebut perlu didukung oleh proses yang kreatif dan inovatif (perspective internal bussines). Proses inovatif dan kreatif ini hanya bias terjadi jika suber daya manusia Garudafood adalah karyawan-karyawan berpengalaman (learning and growth perspective).
            Selain itu, Garudafood berupaya menciptakan iklik agar setiap individu secara proaktif mengekspresikan potensi belajar dan kreatifitasnya untuk menghasilkan suatu proses perubahan. Potensi ini akan tumbuh apabila suasana kerja yang kondusif dalam kebebasan berekspresi.
            Setiap individu juga di tuntut untuk selalu memiliki semangat pantang menyerah dan tidak mengalah pada kegagalan. Dalam setiap proses kreatif di ciptakan iklim yang membuat orang merasa nyaman untuk berkreasi tanpa harus dihantui dengan resiko kegagalan.

            Kini, sekitar 16.500 karyawan menganggap Garudafood Group sebagai rumah mereka dan ini merupakan sumber daya yang tak ternilai harganya. Mereka adalah orang-orang terpilih yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan sikap yang baik dengan terus-menerus berkreasi dan berinovasi.
            Untuk menjamin pasokan bahan baku utama (kacang tanah) yang berkualitas tinggi dan tersedia sesuai kapasitas produksi pabrik, tahun 1996 didirikan PT Bumi Mekar Tani, yang bergerak dalam perkebunan kacang. Selain memiliki kebun kacang sendiri, untuk menampung hasil panenpetani dengan harga bersaing, perusahaan ini banyak menjalin kerja sama dengan para petani kacang, khususnya di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dengan demikian, secara aktif perusahaan mengembangkan system kemitraan usaha yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pada akhirnya, seluruh jerih payah, keseriusan, dan profesionalitas seluruh karyawan Garudafood dapat membuahkan hasil nyata yang sangat mengagumkan. Dari hasil surveinya yang berjudul Study Regardinh Snack Industy and Marketing in Indonesia, 1998, Corinthian Infopharma Corpora (CIC) menemukan bahwa Kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa pasar produk makanan kacang di Indonesia, jauh meninggalkan merek produk kacang di posisi kedua yang menguasai 20% sedangkan 15% lainnya di perebutkan oleh berbagai merek.
Untuk memperkukuh basis industry makanan ringan, tahun 1997 perusahaan memasuki pasar biscuit melalui PT Garudafood Jaya. Meskipun di tengah krisis ekonomi, merek biskuit Danzadan Gary berhasil melakukan penetrasi pasar, untuk tahap pertama (karena keterbatasan kapasitas) ke sejumlah pasar wafer stick di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Selanjutnya, di tengah badai krisis ekonomi, Mei 1998 perusahaan justru memberanikan diri masuk kebisnis jelly melalui PT Triteguh Manunggal Sejati. Meskipun relative baru, pertumbuhanlaba atas penjualan memperlihatkan bahwa bisnis ini berpeluang besar untuk tumbuh. Permintaan pasar dari semua jaringan distribusi selalu bergerak naik. Permintaan pasar dari luar negri, seperti negara-negara Timur Tengah, juga terus meningkat.
Sejumlah industry makanan ringan kini mulai bernaungdi bawah payung Garudafood. Sesuai visi dan misinya, kelompok usaha ini tenty saja tidak cepat berpuas diri dengan prestasi yang telah di capai semua ini. Berbagai inovasi terus di lakukanuntuk produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Semua itu di lakukan, tidak lain demi kepuasan yang sebesar-besarnya bagi para konsumen yang merupakan penentu hidup atau matinya sebuah perusahaan.
Kini di atas areal lebih dari 35 hektar yang tersebar di berbagai lokasi, telah berdiri pabrik-pabrik industry Garudafood yang di dukung oleh mesin dan peralatan berteknologi modern. Mesin oven yang mencakup drying machine dan roasting machine, misalnya, khusus didatangkan dari Belgia dan Jerman.
Selain itu, saat ini Garudafood juga mulai memesan mesin-mesin yang didesain secara khusus sesuai dengan kebutuhan spesifik dari produk-produk yang dikembangkan. Hal ini tercapai berkat kerjasama yang simultan dan terencana antara Divisi Pemasaran, Divisi Riset, dan Pengembangan, serta Divisi Produksi, yang pada akhirnya mampu menyuguhkan beraneka macam produk makanan dan minuman yang inovatif dan bersetandar internasional dengan tetap mengacu pada selera dan kepuasan pelanggan.
Selain menguasai pasar nasional, produk Garudafood diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, Filipina, Brunei Darussalam, Bangladhes, India, Arab Saudi (KSA), Uni Emirat Arab, Jordania, Lebanon, Yaman, Belanda, Jerman, dan lain-lain.


           
              

Subscribe to get more videos :