Kreativitas
dari Hak Kekayaan Intelektual dapat kita kenal dengan sebutan Hak Cipta dan Hak
Kekayaan Industri, dimana :
1.
Hak Cipta adalah hak istimewa guna melindungi
pencipta dan keorisinilan ciptaanya. Hak cipta adalah hak sah yang biasanya di
berikan kepada penulis, komposer, kreator peranti lunak, artis, dan penerbit
untuk memublikasikan dan menjual karya mereka. Misalnya, karya tulis, lagu,
drama, peranti lunak komputer, film, novel, hak untuk memproduksi, memperbaiki,
mendistribusikan, atau menjual dengan masa perlindungan seumur hidup ditambah
50 tahun.
2.
Hak Kekayaan Industri terdiri atas paten, desain industri,
desain tata letak sirkuit terpadu, merek dan rahasia dagang :
a.
Paten (patent) merupakan hak yang
diberikan oleh pemerintah kepada penemu suatu produk atau proses memabrikasi,
mengeksploitasi, menggunakan, dan menjual penemuan atau proses tersebut. Paten
adalah pengakuan dari lembaga yang berwenang atas penemuan produk dan penemu di
beri kewenagan untuk membuat, menggunakan, dan menjual penemuannya selama paten
tersebut dimaksudkan untuk mendorong kreativitas dan inovasi para penemu,
misalnya penemu dalam bidang teknologi masa perlindungan maksimal 20 tahun
sejak filing date.
b.
Desain industri (industrial design) merupakan
hak yang di berikan oleh pemerintah atas karya pada estetika produk, misalnya
bentuk, konfigurasi, dan komposisi garis atau warna, dengan masa perlindungan
10 tahun sejak filing date.
c.
Desain tata letak sirkuit terpadu (circuit
lay-out) merupakan hak kekayaan industry yang di berikan pemerintah karena
pembuatan fungsi elektronik yang terdiri atas komponen-komponen elektronika
yang saling berkaitan, dengan masa perlindungan 10 tahun.
d.
Merek dagang (trademark) dan nama dagang
adalah istilah khusus dalam pedagang atau pabrikan dan biasanya terdaftar
secara resmi, yang merupakan tanda (gambar, nama, kata, huruf, angka, susunan
warna, dan kombinasi dari unsur tersebut) untuk membedakan produk satu dengan
yang lainnya. Hak ini di berikan dengan masa perlindungan maksimal selama 10
tahun.
e.
Rahasia dagang (trade secret) merupakan
informasi tentang bisnis yang di rahasiakan atau informasi yang tidak diketahui
oleh umum dalam bidang teknologi dan atau bisnis yang masa perlindungannya
tergantung sepanjang rahasia tersebut terjaga.
Untuk
mendapatkan hak paten (Suryana, 2006), alat atau barang yang di ciptakan harus
betul-betul baru (bukan produk perbaikan). Suatu alat tidak dapat diberikan hak
paten apa bila alat tersebut telah di publikasikan sebelum mengajukan hak
paten.
Hak patenhanya diberikan kepada
penemu yang sebenarnya bukan kepada seseorang yang menemukan penemuan orang
lain. Penemuan yang telah diberikan hak paten tidak boleh diduplikasi dan dijual
oleh siapa pun tanpa izin (lisensi) dari penemunya.
Terdapat beberapa langkah untuk
mendapatkan hak paten, yaitu:
Langkah
1: Tetapkan bahwa yang ditemukan benar-benar baru
Untuk
menetapkan bahwa sesuatu yang ditemukan benar-benar baru, penemu harus
menganalisa dan menguji produk tersebut menggunakan kriteria sebagai berikut:
a.
Apakah produk ini telah digunakan oleh orang lain
sebelum penemuan ini di ajukan untuk mendapatkan hak paten?
b.
Apakah telah diberikan paten sebelumya temuan
produk ini diajukan?
c.
Apakah telah digunakan, dipublikasikan, dan
dijual sebelum diberikan tanggal hak paten?
Bila
ketiga kriteria tersebut telah di lakukan sebelum di berikan hak paten, maka
penemuan produk tersebut akan kehilangan hak untuk memperoleh paten.
Langkah 2: Dokumentasikan produk yang ditemukan tersebut
Untuk
melindungi hak paten dari klaim seseorang, penemu harus memverivikasi ide-ide
penemuan sebelum alat tersebut ditemukan, misalnya tanggal ide tersebut
tersirat, penjelasan produk di gunakan, dan gambarnya.
Langkah
3: Telusuri paten-paten yang telah ada
Hal ini
di lakukan untuk memverivikasi apakah sesuatu yang baru kita temukan itu telah
ada atau memiliki kesamaan. Perlu diperiksa apakah alat yang di temukan itu
memilikikesamaan dan telah memiliki hak paten atau belum.
Langkah
4: Pelajari hasil telusuran
Penemu
harus mempelajari hasil telusuran sebelum memutuskan mengajukan lamaran hak paten. Jika paten yang
telah ada betul-betul seperti paten yang akan di usulkan, maka pihak yang
berwenang tidak akan menjamin hak paten bagi penemuan baru tersebut. Akan
tetapi meskipun alat yang kita temukan itu memiliki fungsi sama dengan alat
yang telah ada hak patennya namun terbukti memiliki perbedaan dalam cara-cara
dan proses kerjanya, maka paten tetap dapat diberikan.
Langkah
5: Mengajukan lamaran paten yang berisi:
a.
Pernyataan yang membuat penemuan itu benar-benar
asli.
b.
Deskripsikan atau gambaran penemuan disebut spesifikasi
dan batas penemuan disebut klaim, yang mengidentifikasi sifat-sifat
penemuan baru tersebut.
c.
Gambaran penemuan.
KEBERHASILAN
INOVASI KACANG GARUDA
Grup
garuda food berawal dari sebuah perusahaan keluarga yang bergerak dalam bisnis
kacang garing. Perusahaan ini didirikan di Pati, Jawa Tengah, oleh almarhum
Darmo Putro yangmemulai usahanya sebagai
produsen tepung tapioka. Sejak tahun 1987, perusahaan mulai serius
berkonsentrasi di bisnis kacang garing dengan meluncurkan merek Kacang
Garing Garuda, yang belakangan ini sangat popular di masyarakat dengan
sebutan ringkas. Kacang Garuda. Cikal bakal Garudafood adalah PT Tudung,
perusahaan yagn bergerak di bisnis tepung dan berdiri pada tahun 1958 di Pati,
Jawa Tengah.
Untuk menjamin Kacang Garuda dapat
di nikmati oleh konsumen di seluruh pelosok negeri dan tersedia dalam jumlah
yang cukup, jaringan distribusi Garudafood terus diperkukuh dengan mendirikan
PT Sinar Niaga Sejahtera pada tahun 1994. Seiring berjalannya waktu, perusahaan
yangtadinya berfungsi sebagai perusahaan pendukung ini akhirnya dapat menjadi profit
center tersendiri bagi kelompok usahanya.
Seiring kemajuan demi kemajuan yang
dicapai produk kacang garingnya, perusahan terus melakukan inovasi dengan
melakukan upaya diverivikasi produk dan penerapan mesin-mesin baru berteknologi
modern. Pada tahun 1995, melalui PT Garuda Putra Putri Bangsa Jaya, perusahaan
mendirikan pabrik kacang lapis yang meliputi: kacang atom, kacang telor, dan
kacang madu. Ekspansi ke beragaman produk kacang ini ternyatamendapat sambutan
hangat dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas produk
kacang lapis ini mampu melampaui
prestasi yang dicapai oleh produk kacang garing.
Kacang Garuda kini muncul sebagai sebuah merek yang
identic dengan produk kacang inovatif. Hal ini di buktikan dengan aneka ragam
produk makanan ringan (snack) berbahan baku kacang dalam beragam rasa
seperti Kacangkulit Rasa Bawang
dan Kacang Kulit Rasa Keju.
Garudafood juga merambah bisnis makanan ringan berbahan kedelai dengan
di luncurkannya produk inovatif Snack
Kedele, Kedele Spicy, dan Kedele Rasa.[sumber]
Pendekatan Inovatif
Target yang du usung dalam visi
Garudafood hingga tahun 2008 adalah menjadi perusahaan makanan dan minuman
terbaik dalam aspek keuntungan, pendapatan, dan kepuasan pelanggan. Mengacu
pada konsep balanced scorecard untuk mencapai persepektif keuangan (sustainable
enterpraise), Garudafood di tuntut untuk selalu dapat memberikan nilai
tambah kepada pelanggannya (perspective costumer).
Upaya tersebut perlu didukung oleh
proses yang kreatif dan inovatif (perspective internal bussines). Proses
inovatif dan kreatif ini hanya bias terjadi jika suber daya manusia Garudafood
adalah karyawan-karyawan berpengalaman (learning and growth perspective).
Selain itu, Garudafood berupaya
menciptakan iklik agar setiap individu secara proaktif mengekspresikan potensi
belajar dan kreatifitasnya untuk menghasilkan suatu proses perubahan. Potensi
ini akan tumbuh apabila suasana kerja yang kondusif dalam kebebasan
berekspresi.
Setiap individu juga di tuntut untuk
selalu memiliki semangat pantang menyerah dan tidak mengalah pada kegagalan.
Dalam setiap proses kreatif di ciptakan iklim yang membuat orang merasa nyaman
untuk berkreasi tanpa harus dihantui dengan resiko kegagalan.
Kini, sekitar 16.500 karyawan menganggap Garudafood Group sebagai rumah mereka dan ini merupakan sumber daya yang tak ternilai harganya. Mereka adalah orang-orang terpilih yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan sikap yang baik dengan terus-menerus berkreasi dan berinovasi.
Untuk menjamin pasokan bahan baku
utama (kacang tanah) yang berkualitas tinggi dan tersedia sesuai kapasitas
produksi pabrik, tahun 1996 didirikan PT Bumi Mekar Tani, yang bergerak dalam
perkebunan kacang. Selain memiliki kebun kacang sendiri, untuk menampung hasil
panenpetani dengan harga bersaing, perusahaan ini banyak menjalin kerja sama dengan
para petani kacang, khususnya di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dengan
demikian, secara aktif perusahaan mengembangkan system kemitraan usaha yang
saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pada akhirnya, seluruh jerih payah, keseriusan,
dan profesionalitas seluruh karyawan Garudafood dapat membuahkan hasil nyata
yang sangat mengagumkan. Dari hasil surveinya yang berjudul Study Regardinh
Snack Industy and Marketing in Indonesia, 1998, Corinthian Infopharma Corpora
(CIC) menemukan bahwa Kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa pasar
produk makanan kacang di Indonesia, jauh meninggalkan merek produk kacang di
posisi kedua yang menguasai 20% sedangkan 15% lainnya di perebutkan oleh
berbagai merek.
Untuk memperkukuh basis industry makanan ringan,
tahun 1997 perusahaan memasuki pasar biscuit melalui PT Garudafood Jaya.
Meskipun di tengah krisis ekonomi, merek biskuit Danzadan Gary berhasil
melakukan penetrasi pasar, untuk tahap pertama (karena keterbatasan kapasitas)
ke sejumlah pasar wafer stick di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Selanjutnya, di tengah badai krisis ekonomi, Mei
1998 perusahaan justru memberanikan diri masuk kebisnis jelly melalui PT
Triteguh Manunggal Sejati. Meskipun relative baru, pertumbuhanlaba atas
penjualan memperlihatkan bahwa bisnis ini berpeluang besar untuk tumbuh.
Permintaan pasar dari semua jaringan distribusi selalu bergerak naik.
Permintaan pasar dari luar negri, seperti negara-negara Timur Tengah, juga terus
meningkat.
Sejumlah industry makanan ringan kini mulai
bernaungdi bawah payung Garudafood. Sesuai visi dan misinya, kelompok usaha ini
tenty saja tidak cepat berpuas diri dengan prestasi yang telah di capai semua
ini. Berbagai inovasi terus di lakukanuntuk produk-produk baru yang sesuai
dengan kebutuhan pasar. Semua itu di lakukan, tidak lain demi kepuasan yang
sebesar-besarnya bagi para konsumen yang merupakan penentu hidup atau matinya
sebuah perusahaan.
Kini di atas areal lebih dari 35 hektar yang tersebar
di berbagai lokasi, telah berdiri pabrik-pabrik industry Garudafood yang di
dukung oleh mesin dan peralatan berteknologi modern. Mesin oven yang mencakup drying
machine dan roasting machine, misalnya, khusus didatangkan dari
Belgia dan Jerman.
Selain itu, saat ini Garudafood juga mulai
memesan mesin-mesin yang didesain secara khusus sesuai dengan kebutuhan
spesifik dari produk-produk yang dikembangkan. Hal ini tercapai berkat
kerjasama yang simultan dan terencana antara Divisi Pemasaran, Divisi Riset,
dan Pengembangan, serta Divisi Produksi, yang pada akhirnya mampu menyuguhkan
beraneka macam produk makanan dan minuman yang inovatif dan bersetandar
internasional dengan tetap mengacu pada selera dan kepuasan pelanggan.
Selain menguasai pasar nasional, produk
Garudafood diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong,
Filipina, Brunei Darussalam, Bangladhes, India, Arab Saudi (KSA), Uni Emirat
Arab, Jordania, Lebanon, Yaman, Belanda, Jerman, dan lain-lain.